Sunday, 13 November 2011

Mengingat Allah Adalah Penangkal dan Penawar Gelisah

Hati adalah salah satu anugerah Allah swt yang tidak ternilai harganya bagi manusia. Dengan hati, manusia dapat merasakan suka, duka, bahagia, derita, kecewa, bangga, dan lain-lain. Dengan hati, manusia dapat meraba persaan orang lain. Dengan hati, manusia dapat membuat kehidupan ini penuh dengan kedamaian dan kasih sayang. Memang, hati adalah keajaiban yang senantiasa menuntun manusia pada cahaya. Namun, hati pun dapat terluka dan menderita penyakit yang sangat membahayakan pemiliknya. Apa sajakah penyakit yang dapat menggerogoti hati? Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Allah swt telah melengkapi manusia dengan perangkat tubuh yang disebut dengan hati. Hati ini, pada dasarnya telah diciptakan bersih oleh Allah swt bersih dari berbagai macam penyakit. Namun, seiring dengan nafas kehidupan yang terus berhembus dan kian menua dalam rimba kehidupan, perlahan hati pun mulai terkontaminasi, terkotori, dan akhirnya menjadi tempat bersemayamnya berbagai macam penyakit, yang salah satunya adalah penyakit gelisah.
“Gelisah”, inilah salah satu jenis penyakit yang sering kali menyerang pertahanan hati. Gelisah merupakan penyakit hati  yang banyak menyerang manusia, baik orang tua maupun para generasi muda.
Gelisah merupakan salah satu  penyakit hati yang sangat berbahaya. Satu penyakit hati ini saja mampu memberikan berbagai efek negatif dalam kehidupan seseorang. Karena gelisah, seseorang dapat terjerumus kepada pelarian yang tidak semestinya, seperti malas belajar dan sekolah, malas bekerja,  minum minuman yang memabukkan dan menggunakan obat-obatan terlarang (miras), terjerumus pada seks bebas, terdampar dalam dunia diskotik  yang penuh dengan maksiat, dan berbagai sarana pelarian lainnya yang mengandung unsur-unsur maksiat. Jadi, satu penyakit hati ini saja dapat menimbulkan berbagai macam efek negatif dalam kehidupan seseorang, minimal akan menurunkan dan atau menghilangkan prestasinya, dan maksimal akan melemparnya ke limbah maksiat dan dosa.
Gelisah, memang satu penyakit hati yang sangat berbahaya namun hampir tidak pernah dipertimbangkan oleh kebanyakan manusia. Karena, biasanya mereka sudah memiliki cara masing-masing untuk menghilangkan gelisah tersebut. Ada yang menghilangkannya dengan cara-cara yang sesuai atau tidak melanggar syariat, namun banyak pula yang menghilangkan penyakit tersebut dengan cara-cara yang menyimpang dari syariat. Akibatnya, gelisah mereka hilang, dosa pun menerkam.
Allah swt telah menciptakan dan menganugerahkan hati bagi manusia sebagai salah satu perangkat kehidupan yang sangat vital, yang akan membantu melihat dan mendengar seruan Allah swt, yang akan membantunya dapat merasakan apa yang tengah dirasakan oleh orang lain. Namun, kita juga mengetahui bahwa segala sesuatu itu ada, tiada, terjadi, dan tidak terjadi hanya karena Allah swt. Dari sana, kita juga tahu bahwa Allah swt-lah yang telah menciptakan penyakit, dan Allah swt-lah yang memiliki penawarnya. Dan satu-satunya penawar yang paling efektif dan tidak bertentangan dengan syariat Islam untuk menangkal atau mengobati penyakit gelisah adalah dengan cara selalu mengingat Allah swt, sebagaimana telah dikatakan dengan jelas oleh Allah swt di dalam Al Quran, yang artinya:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 28)
Dalam ayat di atas, Allah swt telah dengan tegas dan jelas mengatakan bahwa “… hanya dengan mengingat Allah swt-lah maka hati akan menjadi tenteram”. Maka tidak ada lagi penawar dan penangkal yang lebih baik dan lebih barakah lagi selain dengan cara mengingat Allah swt. Lalu, bagaimanakah yang dimaksud dengan mengingat Allah swt tersebut?
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengingat Allah swt, misalnya berdzikir, sholat, mempelajari dan membaca Al Quran serta mengamalkannya, senantiasa bersyukur kepada Allah swt, meyakini pertolongan Allah swt, dan perbanyak merenungi tanda-tanda kebesaran Allah swt yang terdapat di alam semesta maupun fakta sejarah.
1. Dzikrullah (dzikir kepada Allah swt)
Dzikir kepada Allah swt merupakan salah satu cara yang sangat ampuh agar selalu  mengingatkan kita kepada Allah swt. Kenapa demikian? Karena, dzikir dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun (kecuali ketika tengah berada di dalam toilet atau sedang buang air), serta oleh siapapun (tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan, sedang berhadats maupun dalam keadaan suci).
Dzikir juga merupakan salah satu amalan yang sangat mudah dan ringan untuk dikerjakan, dapat dilakukan di dalam hati maupun disuarakan dengan lisan. Dzikir ini pun tidak diikuti aturan mengenai batas minimal atau maksimal untuk melakukannya, intinya adalah niat dan keikhlasan kita.
Mengingat Allah swt melalui berdzikir dapat dilakukan dengan cara mengucapkan kalimat-kalimat thoyyibah (seperti, astagfirullaahal’adhim, subhanallah, alhamdulillah, Laa ilaa ha Illallah, Allahu Akbar) secara lisan maupun di dalam hati berulang-ulang dan terus-menerus, sebanyak yang kita mampu.
Dzikir merupakan salah satu media untuk mengingat Allah swt dalam segala aktivitas (kecuali pada saat buang air atau sedang berada di dalam toilet), ketika berbaring, duduk, maupun berdiri.
“… Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah(berdzikir) hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 28)
Satu hal yang harus diingat adalah, untuk dapat selalu mengingat Allah swt dan berhasil menghapus atau menangkal rasa gelisah, dzikir tidak hanya dilakukan sebatas ucapan lisan dan atau hati saja. Dzikir kepada Allah swt merupakan rangkaian aktivitas yang melibatkan segenap hati, lisan, dan juga perbuatan. Tanpa bersatunya ketiga aspek tersebut, maka sulit pula atau bahkan tidak mungkin bagi hati kita untuk bersatu dengan Allah swt.
2. Sholat
Sholat yang merupakan ibadah paling utama bagi umat muslim juga merupakan salah satu sarana penangkal dan penawar berbagai macam penyakit hati yang bersarang di dalam dada manusia. Jelas saja, sholat merupakan ibadah yang totalitas hanya mengingat kepada Allah swt, yang secara total juga hanya diisi dengan kalimat-kalimat dzikrullah, ayat-ayat Allah swt.
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.” (QS.Az Zumar : 23)
Sholat merupakan aktivitas komunikasi langsung dengan Allah swt, Zat yang menggenggam dan menguasai segala hati, yang menciptakan penyakit dan yang menyembuhkannya tanpa rasa sakit. Jika seseorang telah terhubung dan berkomunikasi dengan Allah swt secara langsung dalam sholat yang khusyuk, maka mustahil baginya terserang penyakit gelisah. Karena gelisah menyerang hati, dan Allah swt-lah yang menggenggam dan menguasai segala hati.

3. Membaca, mempelajari, dan mengamalkan Al Quran


“ Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.”
 (QS.Az Zumar : 23)
“… kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah …”, itulah janji Allah swt kepada hamba-Nya senantiasa mengistiqomahkan diri mereka untuk selalu membaca, mempelajari, dan merenungi ayat-ayat Al Quran secara terus-menerus.
Di sinilah, salah satu nilai pentingnya mengamalkan dan membaca Al Quran secara kontinyu. Karena, Al Quran merupakan kitab yang berisikan kalimat-kalimat yang penuh dengan kebaikan, ayat-ayat Allah swt yang telah diturunkan di bulan yang penuh dengan barakah, bulan Ramadahan, maka tidak heran dan tidak perlu lagi untuk diragukan bahwa Al Quran akan menjadi penenang hati-hati yang membacanya, bahkan bagi para pendengarnya, sebagaimana firman Allah swt di dalam Al Quran, yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”. (QS. Al Anfal : 2)
Senantiasa basahi lidah dan jiwa kita dengan lantunan kalimat-kalimat Allah swt yang termuat di dalam Al Quran, niscaya ketenangan jiwa akan menjadi milik kita.
4. Bersyukur Kepada Allah swt
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumatkan, Jika kamu bersyukur akan karuniaKu, pasti Aku tambah untukmu, jika kamu ingkar, sesungguhnya azabKu sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rizkinya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat”. (QS. An Nahl : 112)
Kedua ayat di atas telah memberikan gambaran mengenai peranan rasa syukur kepada Allah swt. Pada QS. Ibrahim: 7, Allah swt telah mengatakan bahwa Allah swt akan menambahkan nikmat-Nya kepada orang-orang yang bersyukur atas segala yang telah mereka peroleh dan mereka miliki. Dan Allah swt akan mengazab orang-orang yang mengingkari nikmat Allah swt (tidak mau bersyukur) dengan azab yang sangat pedih.
Dan pada QS. An Nahl : 112, Allah swt telah memberikan gambaran kepada kita mengenai nasib orang-orang yang tidak mau bersykur atau ingkar kepada Allah swt. Allah telah mengazab mereka dengan kelaparan dan ketakutan.
Dari gambaran kedua ayat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa orang-orang yang senantiasa bersyukur akan memperoleh tambahan nikmat. Hal ini tentu saja akan menambah ketenangan bagi mereka yang memperolehnya. Atau boleh jadi nikmat yang ditambahkan itu berupa nikmat ketenangan jiwa yang selalu dicari-cari oleh kebanyakan atau seluruh manusia. Sedangkan bagi mereka yang ingkar atau tidak mau bersyukur, maka Allah swt akan mengazab mereka dengan azab yang sangat pedih. Pada surah An Nahl : 113, Allah swt telah mengazab orang-orang semacam ini dengan kelaparan dan ketakutan.
Kalau seseorang telah mendapat azab dari Allah swt, baik berupa kelaparan, kehausan, kemiskinan, kebodohan, ketakutan, atau azab dalam bentuk apapun, maka mustahil bagi mereka untuk merasakan ketenangan dalam hidupnya.
5. Yakinlah akan pertolongan Allah swt
“Masalah”… Ya, “masalah”, itulah yang menjadi pemicu utama timbulnya kegelisahan dalam jiwa seseorang. Banyak sekali manusia, bahkan mungkin hampir setiap manusia akan merasakan penyakit gelisah ini manakala dihadapkan pada suatu permasalahan. Rasa takut terhadap berbagai masalah yang menimpanya. Takut tidak dapat menyelesaikannya. Takut tidak ada yang akan menolongnya keluar dari masalah tersebut.
Di sinilah, hendaknya kita mulai untuk yakin kepada Allah swt. Ya, sebagai seorang muslim hendaknya kita mulai menanamkan secara mendalam di dalam jiwa kita bahwa Allah swt adalah satu-satunya pemberi petunjuk dan pertolongan yang terbaik bagi umat-Nya. Dan satu hal lagi yang wajib kita yakini adalah bahwa pertolongan Allah swt itu dekat kepada umat-Nya.
Dengan meyakini bahwa pertolongan Allah swt itu dekat, maka kegelisahan pun niscaya akan hilang. Karena kita tahu dan yakin bahwa Allah swt pasti akan menolong hamba-Nya yang membutuhkan.
“Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tentram hatimu karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al Imran : 126)
“bilakah datangnya pertolongan Allah?”. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (QS Al Baqarah : 214).
6. Merenungi tanda-tanda kebesaran Allah swt
Satu hal lagi yang harus dilakukan untuk menghilangkan gelisah dan memperoleh ketenangan batin adalah dengan jalan selalu merenungi tanda-tanda kebesaran Allah swt.
Allah swt telah menciptakan alam ini dengan kekuasaan-Nya yang luar biasa. Dan di sanalah terdapat beraneka tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi orang-orang yang mau berpikir dan merenungkannya. Di sana ada siang dan malam yang terus silih-berganti dengan waktu yang tetap, siapa yang memberikan jadwal? Di sana ada planet-planet yang beredar di garis edarnya masing-masing dan tidak pernah berenturan ataupun berebutan, siapa yang mengaturnya? Di sana ada langit yang luas luar biasa mengambang tanpa penyanggah, siapa yang menopangnya? Di sana ada buah duriann matang yang manis rasanya, siapa yang menaburinya dengan gula? Di sana ada buah kelapa muda yang jika dibelah ada airnya yang sangat segar, siapa yang menuangkannya? Berikut firman Allah swt di dalam Al Quran:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (QS. Al Fushshilat : 53)
“Dan Dia lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (QS. Ar Ra’du : 3)
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati(kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan “. (QS. Al Baqarah : 164)
“Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kukuh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah)”. (QS. Qaf : 7 – 8)
“Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak guncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk”. (QS. An Nahl : 15)
“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran”. (QS. Al Hijr : 19)
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal….” (QS. Ali Imran : 190)
Selain itu, kita juga dapat merenungi kebesaran-kebesaran Allah swt melalui fakta-fakta sejarah yang banyak diceritakan di dalam Al Quran dan Al Hadits.

Petua Murah Rezeki

1. Menyempatkan diri beribadah
Allah tidak sia-siakan pengabdian diri hamba-Nya, seperti firman-Nya dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu. (Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.)
2. Memperbanyak istighfar
Istighfar adalah rintihan dan pengakuan dosa seorang hamba di depan Allah , yang menjadi sebab Allah jatuh kasih dan kasihan pada hamba-Nya lalu Dia berkenan melapangkan jiwa dan kehidupan si hamba. Sabda Nabi s.a.w.: “Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah s.w.t akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas r.a.)
3. Tinggalkan perbuatan dosa
Istighfar tidak laku di sisi Allah jika masih buat dosa. Dosa bukan saja membuat hati resah malah menutup pintu rezeki. Sabda Nabi s.a.w.: “dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmizi)
4. Sentiasa ingat Allah
Banyak ingat Allah buatkan hati tenang dan kehidupan terasa lapang.Ini rezeki yang hanya Allah beri kepada orang beriman. Firman-Nya: “(iaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah . Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d: 28)
5.Berbakti dan mendoakan ibu bapa
Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Rasulullah s.a.w. berpesan agar siapa yang ingin panjang umur dan ditambahi rezekinya, hendaklah berbakti kepada ibu bapanya dan menyambung tali kekeluargaan. Baginda s.a.w. juga bersabda: “Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya.” (Riwayat Abu Ya’ala, at-Tabrani,al-Asybahani dan al-Hakim) Mendoakan ibu bapa juga menjadi sebab mengalirnya rezeki, berdasarkan sabda Nabi s.a.w.: “Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah ) daripadanya.” (Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)
6. Berbuat baik dan menolong orang yang lemah
Berbuat baik kepada orang yang lemah ini termasuklah menggembirakan dan meraikan orang tua, orang sakit, anak yatim dan fakir miskin, juga isteri dan anak-anak yang masih kecil. Sabda Nabi s.a.w.: “Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)
7. Tunaikan hajat orang lain
Menunaikan hajat orang menjadi sebab Allah lapangkan rezeki dalam bentuk tertunainya hajat sendiri, seperti sabda Nabi s.a.w.: “Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan menunaikan hajatnya…” (Riwayat Muslim)
8. Banyak berselawat
Ada hadis yang menganjurkan berselawat jika hajat atau cita-cita tidak tertunai kerana selawat itu dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan, dan kesukaran serta meluaskan rezeki dan menyebabkan terlaksananya semua hajat. Wallahu a’lam.
9. Buat kebajikan banyak-banyak
Ibnu Abbas berkata: “Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya kepada hati, kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain. Manakala kejahatan pula boleh menggelapkan rupa, menggelapkan hati, melemahkan tubuh, sempit rezeki dan makhluk lain mengutuknya.
10. Berpagi-pagi
Menurut Rasulullah s.a.w., berpagi-pagi (memulakan aktiviti harian sebaik-baik selesai solat Subuh berjemaah) adalah amalan yang berkat.
11 . Menjalin silaturrahim
Nabi s.a.w. bersabda: “Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya.” (Riwayat Bukhari)
12. Melazimi kekal berwuduk
Seorang Arab desa menemui Rasulullah s.a.w. dan meminta pedoman mengenai beberapa perkara termasuk mahu dimurahkan rezeki oleh Allah . Baginda s.a.w. bersabda: “Sentiasalah berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan daripada Sayidina Khalid al-Walid)
13. Bersedekah
Sedekah mengundang rahmat Allah dan menjadi sebab Allah buka pintu rezeki. Nabi s.a.w. bersabda kepada Zubair bin al-Awwam: “Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah menyedikitkan baginya.” (Riwayat ad- Daruquthni dari Anas r.a.)
14. Melazimi solat malam (tahajud)
Ada keterangan bahawa amalan solat tahajjud memudahkan memperoleh rezeki, menjadi sebab seseorang itu dipercayai dan dihormati orang dan doanya dimakbulkan Allah
15. Melazimi solat Dhuha
Amalan solat Dhuha yang dibuat waktu orang sedang sibuk dengan urusan dunia (aktiviti harian), juga mempunyai rahsia tersendiri. Firman Allah dalam hadis qudsi: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)
16. Bersyukur kepada Allah
Syukur ertinya mengakui segala pemberian dan nikmat dari Allah . Lawannya adalah kufur nikmat. Allah berfirman: “Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, nescaya Aku tambahi nikmat-Ku kepadamu, dan demi sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku amat keras.” (Ibrahim: 7). Firman-Nya lagi: “… dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (Ali Imran: 145)
17. Mengamalkan zikir dan bacaan ayat Quran tertentu
Zikir dari ayat-ayat al-Quran atau asma’ul husna selain menenangkan, menjernihkan dan melunakkan hati, ia mengandungi fadilat khusus untuk keluasan ilmu, terbukanya pintu hidayah, dimudahkan faham agama, diberi kemanisan iman dan dilapangkan rezeki.
Misalnya, dua ayat terakhir surah at-Taubah (ayat 128-129) jika dibaca secara konsisten tujuh kali setiap kali lepas solat, dikatakan boleh menjadi sebab Allah lapangkan kehidupan dan murahkan rezeki. Salah satu nama Allah , al-Fattah (Maha Membukakan) dikatakan dapat menjadi sebab dibukakan pintu rezeki jika diwiridkan selalu; misalnya dibaca “Ya Allah ya Fattah” berulang-ulang, diiringi doa: “Ya Allah , bukalah hati kami untuk mengenali-Mu, bukalah pintu rahmat dan keampunan-Mu, ya Fattah ya `Alim.” Ada juga hadis menyebut, siapa amalkan baca surah al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kepapaan. Wallahu a’lam.
18. Berdoa
Berdoa menjadikan seorang hamba dekat dengan Allah , penuh bergantung dan mengharap pada rahmat dan pemberian dari-Nya. Dalam al-Quran, Allah suruh kita meminta kepada-Nya, nescaya Dia akan perkenankan.
19. Berikhtiar sehabisnya
Siapa berusaha, dia akan dapat. Ini sunnatullah. Dalam satu hadis sahih dikatakan bahawa Allah berikan dunia kepada orang yang dicintai-Nya dan yang tidak dicintai-Nya, tapi agama hanya Allah beri kepada orang yang dicintai-Nya saja. (Riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim). Bagi orang beriman, tentulah dia perlu mencari sebab-sebab yang boleh membawa kepada murah rezeki dalam skop yang luas. Misalnya, hendak tenang dibacanya Quran, hendak dapat anak yang baik dididiknya sejak anak dalam rahim lagi, hendak sihat dijaganya pemakanan dan makan yang baik dan halal, hendak dapat jiran yang baik dia sendiri berusaha jadi baik, hendak rezeki berkat dijauhinya yang haram, dan sebagainya.
20. Bertawakal
Dengan tawakal, seseorang itu akan direzekikan rasa kaya dengan Allah. Firman-Nya: “Barang siapa bertawakal kepada Allah , nescaya Allah mencukupkan (keperluannya).” (At-Thalaq: 3) Nabi s.a.w. bersabda: “Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at- Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.)
Kesemua yang disebut di atas adalah amalan-amalan yang membawa kepada takwa. Dengan takwa, Allah akan beri “jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkan) , dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya.” (At-Talaq: 2-3) Pendek kata, bagi orang Islam, untuk murah rezeki dalam ertikata yang sebenarnya, kuncinya adalah buat amalan-amalan takwa. Amalan-amalan ini menjadi sebab jatuhnya kasih sayang Allah , lalu Allah limpahi hamba-Nya dengan keluasan rezeki dan rasa kaya dengan pemberian-Nya.

Saturday, 12 November 2011

Ya Allah, Kenapa susah untuk aku berubah secara konsisten. (Nafas Baru)


Dalam hidup ini pasti ada perubahan. Yang berubah secara konsisten adalah apa yang ada di sekeliling kita. Setiap zaman, pasti berubah. Sama ada semakin baik atau sebaliknya, wallahu'alam. Lihat saja pokok-pokok yang dahulunya baru tumbuh, kini sudah besar dan segar. ada juga yang tak sempat hidup sudah ditebang. Hutan yang dahulunya segar-bugar kini telah berubah menjadi kawasan bandar. Segelintir hutan saja yang dijaga dan dilindungi. Semuanya berubah, bukan? Semuanya konsisten. Dalam erti jata lain, istiqamah.
Sekali sudah berubah, tidak akan kembali pada yang asal.

TETAPI.

Manusia tidak berubah secara konsisten. Ada kalanya kita berubah menjadi matang. Ada kalanya kita kembali kebudak-budakkan atau disebut dalam bahasa Inggeris, childish. Memang tidak konsisten. Perubahan kita seperti graf. Ada naik turunnya. Ada yang naik secara mendadak. Ada juga yang secara perlahan, dan sebagainya. Hmm. Iyalah, kita bukan nabi, kita bukan Rasul untuk menjadi seorang yang perfect. Malah nabi dan rasul juga pernah membuat silap. Inikan pula kita. Kita ni lemah sgt untuk berpegang kepada sesuatu perkara. Terlalu lemah, dek kerana nafsu yg ada, serta bisikan syaitan yg sentiasa menusuki hati kita. Hanya kita yang perlu mempunyai iman yang kuat untuk menepis semua perihal negatif tu. Namun walau apa pun, kita TAK BOLEH KATA YANG IANYA MUSTAHIL. :) Untuk berubah secara konsisten mmg susah, tetapi tak mustahil.

Azam dan niat?

"aku nak berubah laa..." "aku tak nak buat mcm tu lagi..." "aku akan jadi lebih positif!" "aku tak nak merokok lagi!"

Rata-rata dari kita akan ckp dekat kawan-kawan, yang kita nak berubah laa, nak jadi baik laa, tak pun kita macam betul je tulis dekat diari or blog yg kita nak insaf dll. Tapi? bila perubahan tu nak berlaku? Masa bercakap nak berubah, fuh bukan main beremosi dan ada yang sampai menangis. Kalau boleh time tu jugak nak start berubah. Tapi.. Baru masuk langkah pertama nak berubah, dah lelah. Bila kena tegur, nasihat or kritik sikit, dah goyah. Lepas tu, kembali pada asal. :( Sedih kan? kalau mcm tu, menang lah syaitan. Ini merupakan bonus la utk syaitan sebab awal-awal kita dah menyerah kalah. Jadilah kuat, kita kena tabah kalau nak berubah ni. jadilah manusia yangberpendirian (berpendirian yang positif dan teguh). Biar la orang nak kata apa, janji kita yakin kita betul, dan benar di sisi Allah s.w.t.

Untuk berubah, kita kena ada niat. Sewaktu kita niat, syaitan akan memperlekehkan kita. Sebab time tu kita belum mulakan langkah kita untuk berubah. Pada mereka(syaitan), kita ni cakap je lebih tapi tak buat. Syaitan belum percaya lagi akan niat kita. :) Tercabar tak kawan-kawan?

PERTOLONGAN ALLAH S.W.T.
Seelok-eloknya kita niat masa lepas solat. Setiap kali kita beribadah, kita niat. banyak kali lagi bagus, biar niat tu menjadi ingatan kita. Kemudian kita jangan lupa untuk berdoa kepada Allah, minta pertolongan padaNya agar dipermudahkan urusan kita untuk berubah, konsisten serta ditunjukkan jalan kearahNya. Allah sentiasa mendengar. Jangan pernah kita putus doa padaNya. Sebab itulah satu-satunya talian kita dengan Allah selepas solat.

PERTOLONGAN DIRI SENDIRI (USAHA)
Kita perlu usaha lebih untuk mendapat hasil yang "worth it". Atau erti kata lain, berbaloi. Contohnya kita nak jadi rajin dan tak nak jadi pemalas lagi. Kita kenalah ringan2kan badan dan alert pada sekeliling. Anggap saja beban untuk kita buat sesuatu itu adalah bonus kepada kita untuk membuat kebaikkan. Contoh juga kalau nak berhenti merokok, kita jangan pandang langsung rokok tu. Jauhkan diri dari orang-orang yang sentiasa mempengaruhi untuk merokok. gantikan aktiviti merokok itu dengan sesuatu hobi yang lebih menarik. Macam, kunyah chewing gum. :) atau apa-apa sahaja yang bukan negatif. JANGAN PERNAH SESEKALI KITA CAKAP"ALAH TAKDE IDEA LA NK BERUBAH MCM MANA". Katakan "TAK" PADA ALASAN!

Sebaliknya, ubah alasan tu kepada USAHA. Internet kan ada? Carilah ruangan motivasi yang ada menyelitkan inspirasi untuk berubah. Tak pun, boleh beli buku motivasi yang berkaitan. Lagi senang, hari-hari boleh baca.

PERTOLONGAN / SOKONGAN ORANG LAIN.
Kita pun perlukan sokongan. Barulah mantap. Kita mintalah sesiapa yang boleh diharapkan untuk menegur atau menasihati kita. Tips: Minta tolong kepada orang yang berpengalaman atau orang yang lebih tua. Contoh yang lebih tepat, Ibu bapa kita. Kenapa (?) kerana mereka lebih tahu bagaimana untuk membentuk kita, mereka lebih tahu cara yang betul untuk kita berubah. Elakkan dari meminta tolong dengan orang yang "sama kepala" dengan kita, sebab mereka juga seperti kita. Silap-silap daripada nak berubah, lain jadinya. Takut-takut kita lalai serta leka dengan hiburan/perngaruh mereka. Jangan salah faham, bukannya mereka tidak boleh diharap, tetapidikhuatiri kita akan lupa dengan niat kita untuk berubah. Tapi kita masih boleh berkawan biasa dengan mereka. (demi perubahan.) Tapi jangan sampai tak bertegur pula. Putus silaturrahim, dah dosa tu. Jangan keliru ye? :)

MINDA YANG TERBUKA. (MENERIMA CADANGAN DAN KRITIKAN ORANG LAIN)
Dari sudut "cadangan" : Lagi bagus kalau kita yang minta nasihat daripada mereka. Dari situlah kita boleh dapat inspirasi dan semangat. Mintalah pendapat lebih dari seorang. Biar minda kita terbuka luas. Kemudian, kita nilaikan sendiri, pendapat mana yang lebih berguna dan lebih bernas. PASTIKAN KITA LAKSANAKAN USAHA TU! Jangan bila dah tanya, buat omongan kosong saja, lepas tu kita buat tak tahu. Kasihan mereka dah fikirkan cara untuk membantu. Manfaatkanlah! Gunakan pertolongan yang ada untuk memperbaiki diri kita dengan sebaik mungkin.

Dari sudut "kritikan" : Segala perbuatan kita, orang lain tengok. Orang lain nampak. Dan mereka menilaikannya. Tak semua orang boleh terima dengan cara kita untuk berubah. Dan, tak semua langkah yang kita buat adalah betul(dan berkesan). Jadi, sekiranya ada orang mengkritik cara kita, senyum dan terima dengan hati terbuka. Mungkin kritikan itu tak betul, tapi kita perlu belajar cara untuk menerima kritikan orang. Barulah orang hormat akan usaha kita tu. Elakkan dari marah-marah, dari merajuk atau kutuk balik. Sebab mereka ni sebenarnya prihatin terhadap diri kita. Sebab tu lah mereka kritik kita. Kalau mereka tidak peduli, mereka tak akan kata apa-apa. Positiflah kawan! :D Hm, tapi, ada juga kritikan yang berasas. haa, yang ni nak kena titikberatkan. Kritikan yang berasas ni adalah permulaan untuk kita gunakan cara yang baru. Tapi kena pastikan kita yakin ia berkesanlah! Contohnya dia tak puas hati dengan cara kita, dan dia syorkan untuk kita buat dengan cara dia. Peranan kita, dengar. Kemudian tanya dengan baik, kenapa cara itu lebih berkesan dari cara yang kita lakukan sekarang. Setelah tu, kita cuba nilaikan. Mana yang sesuai, kita lebih tahu, bukan? Haa. Luaslah minda kita! Orang lain pun rasa selesa dgn kita. Mudah kan?

UBAH CARA PERGAULAN.
Rapatkan diri dengan golongan yang positif, yang paling baik, orang-orang yang beriman dan para ulamak. Tinggalkan semua kawan-kawan yang selama ini membuat kita leka, membuatkan kita alpa (bukan bermusuh, tapi jangan rapat.) Cara ini ibarat "hijrah" kepada sesuatu yang baru. Bila kita rapat dengan mereka, nescaya kita pun akan jadi positif seperti mereka. Cara ini sangat berkesan. Tapi jangan mempergunakan mereka semata-mata untuk memperbaiki diri kita. Sebaliknya, kawanlah dengan mereka secara ikhlas dan kerana Allah s.w.t. Di samping itu, doakan agar kawan-kawan yang masih belum sedar itu untuk berubah juga. Mudah-mudahan ianya menjadi nyata.



Akhir sekali, jauhkan diri dari perkara yang melalaikan, yang akan membenamkan rasa kita untuk berubah. Ini penting! Fokus pada sesuatu yang baik. Fokus pada benda yang kita jadi. Dan yang paling utama, Doa adalah penting bagi meminta pertolongan pada Allah s.w.t. Kita mestisentiasa ingat pada Dia. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana.
SAYANG... bukannya aku sudah tidak sayang lagi sama kamu.Sampai saat ini pun aku masih sangat menyayangimu.Mungkin aku tidak memikirkanmu...itu menurutmu.Tapi kamu tau, di sini aku selalu memikirkan keadaanmu, setiap saat. sebelum tidur, bangun tidur aku selalu ingat kamu, tak pernah aku melupakanmu sedetikpun . Mungkin aku terlalu ego dan tidak peduli denganmu...itu menurutmu.Tapi kamu tahu aku selalu mencari tahu apa yang kau lakukan di luar sana, dengan siapa dan kemana kau pergi hari ini.Itu kerana aku sangat mengkhuatirkan kamu.Mungkin aku tidak pernah cemburu, saat kau mempunyai teman baru...itu menurutmu.Tapi kamu tau, aku sangat cemburu dan sakit hati saat kau mengatakan kau akan pergi dengan orang lain.Ingin rasanya aku marah, tapi sia-sia kerana aku tidak tahu apa yang kamu lakukan di sana. Di sini aku cuma boleh berdoa, semoga kamu setia dan tidak macam-macam di sana.Aku tak mahu mengongkong kamu, kerana aku tidak ingin kamu menjauhiku.Aku tahu kamu pasti paham mana batas-batasnya.Modalku cuma yakin dan percaya sama kamu, sayangku...

Sejak awal aku serius menjalani hubungan ini.Aku tahu aku jauh dari sempurna, tapi aku ingin memberikan yang terbaik untukmu.Ingin melihat kamu selalu tersenyum.Berusaha membuatmu senang bersamaku, melindungimu dengan segenap tenaga yang aku punya saat ini.Kamu sangat bererti untuku.Kamu adalah harapanku.Sampai bila pun aku tidak akan pernah berubah, akan selalu sayang kamu.Tidak akan pernah berubah untuk hidup bahagia dengan kamu kelak. 

Sayang, kamu memang kecil, tapi punya makna yang besar bagiku. sekarang masih kah kau mengizinkanku menjadi pendamping hidupmu dan menemanimu??


''ingatlah..janganlah kita terlalu ego & pentingkan diri sendiri sehingga mengabaikan orang yg paling berharga dalam hidup kita..jangan sampai kita kehilangannya sehingga kita menyesal x de ksudahan..hagailah orang yang syg pada kita, pasti kita bahagia kelak..!!




kdg2 kita tdk mghagai cinta...knp??
sbb,kta blum mrsai khlngan dia...
kdg2 kita rsai cinta dia,tp msih xpcya,np??
sbb... kita sllu fikir negatif ttg dia..
kdg2 kita xsdr ati kita btl2 mnyayangi dia,knp??
sbb,kita tnjuk ego xnk mngalah..
hgailah org yg sygkn kita..sbb kita akan mncarinya bila dia sudah tiada di sisi lagi.. sesal pun sudah tiada guna... ♥